Jika Anda Bisa Mengetik dan Akses Internet, Anda Sudah Memiliki Syarat yang Cukup Untuk Menghasilkan Uang dari Bisnis Tiket Pesawat Online

BISNIS YANG BIASA TETAPI MEMILIKI POTENSI PENGHASILAN YANG LUAR BIASA

Apakah anda sudah siap untuk Bergabung??

Bergabung? silahkan klik disini

Minggu, 08 Januari 2012

Jokowi Si Pahlawan Tak Dianggap


Ilustrasi By : tribunnews.com
Sosok Jokowi Walikota Solo seolah menjadi terkenal dan menjadi buah bibir akhir-akhir ini di beberapa media masa, sosok nyentrik dan sederhana ini bisa membuat banyak orang terheran-heran dengan sifat nya yang selalu sederhana dan terkesan apa adanya. Masih dalam ingatan kita sekalian dan baru beberapa hari yang lalu Si Jokowi membuat publik terhenyak dengan gebrakan lucunya dengan mengganti mobil dinas nya yang pada saat itu ber merk Toyota Camri  dengan mobil bermerk Kiat ESEMKA buatan dalam negeri yang pengerjaanya di garap anak-anak SMK di Solo. Bisa dibilang gebrakan Bapak Jokowi ini terkesan ngelantur tetapi patut ditiru untuk sebagian orang yang masih bangga memakai  mobil buatan luar negeri. Alih-alih ingin membanggakan mobil nasional buatan anak-anak bangsa  ini, Si Jokowi malah banjir hujatan dan makian yang mendeskritkan beliau hanya mencari sensasi belaka dalam penggantian mobil dinasnya dari semula Toyota Camri menjadi Mobil Nasional ber merk Kiat ESEMKA.


Ungkapan pahlawan tak dianggap memang cocok disandang oleh seorang Jokowi saat ini yang mempunyai keinginan berlebih untuk mengangkat pamor mobil buatan dalam negeri ini ke semua orang yang ada di Indonesia, tetapi apa daya opini publik berkata lain ada sebagian yang mendukung  dan ada pula yang menghujat karena langkah yang diambil terkesan sembrono dan tanpa memikirkan aspek keamanan mobil tersebut. Bayangkan saja mobil buatan ESEMKA ini baru saja dirilis dan belum melakukan uji drive dengan berbagai uji kelayakan di berbagai medan, lantas apakah pantas jika mobil yang belum mempunyai standarisasi ini di pakai oleh seorang pejabat setingkat kepala daerah. Itu alasan sebagian masyarakat yang menilai langkah yang di ambil Si Jokowi ini terkesan terburu-buru tanpa memikirkan aspek keamanan pengendaranya. Dan buntut dari semua ini pun mobil KIA harus di tarik dari pasaran dan tidak boleh digunakan terlebih dahulu sebelum selesai uji kelayakan mobil

Tetapi di lain sisi langkah yang diambil Bapak Jokowi ini bisa membuka cakrawala kita untuk berpikir dan merubah mindset lama dengan konsumerisasi berlebih mobil dari luar negeri, Jokowi melalui langkah ini sengaja mengajarkan kepada kita sekalian untuk sedikit bangga akan produk dalam negeri. Memang rintisan Mobil Kiat ESEMKA ini masih belum mempunyai standarisasi yang resmi dari uji kelayakan yang ada, lagi pula juga produksinya masih relatif kecil jadi selama proses pembuatan bisa dilakukan standarisasi ber kesinambungan tentunya dengan beberapa proses panjang sampai benar-benar menjadi mobil yang layak pakai di jalan raya.

Nah, dengan seperti itu mungkin kepercayaan publik akan terbangun dengan cepat dan banyak konsumen yang memesannya. Andaikata saja mobil buatan ESEMKA ini hanya di jadikan prototipe dan hanya menjadi buah bibir di media masa tanpa ada produk yang riil tentu mobil tersebut sulit untuk muncul ke permukaan dan menarik simpati para konsumen dalam negeri.

Pesan tersirat dari potret Jokowi dan langkah merubah mobil dinasnya tersebut bisa di andaikan seperti itu, dimana Si Jokowi secara langsung atau pun tidak langusng sengaja untuk menaikkan pamor mobil buatan dalam negeri ini ke publik agar mobil ini bisa memberikan kepercayaan kepada masyarakatnya. Soal standarisasi bisa sambil berjalan karena memang produksi dari mobil ini masih kecil dan relatif untuk produksi pre rilis saja untuk kelanjutan dari pembuatan prototipe mobil yang sesungguhnya.

Setelah beberapa hari Si Jokowi dan Mobil Kiat ESEMKA ini menggema beritanya baik itu di media masa dan cetak , terdengar kabar bahwa mobil ini sudah melakukan uji drive tanjakan di Jalan Raya di wilayah Gunung Semeru dan Gunung Bromo. Dan hasilnya pun tidak mengecewakan mobil buatan dalam negeri ini bisa melibas tanjakan gunung tersebut dengan kecepatan 35 Km/jam . Kita patut sedikit berbangga hati karena mobil ini bisa di sejajarkan dengan mobil-mobil keluarga lainnya seperti Xenia,Avansa,dan tunggangan lama Si Jokowi yaitu Toyota Camri. 

Berbangga hati dengan produk dalam negeri bisa memberikan angin segar untuk kemajuan perekonomian Indonesia ke depan , tanpa haru meng impor mobil dari luar negeri. Sedikit langkah sudah berjalan tinggal kita menunggu ending dari cerita ini. Apakah Mobil Kiat ESEMKA buatan ESEMKA ini bisa mengebrak dunia otomotif di Indonesia dan bersaing dengan mobil-mobil di kelasnya. Kita tunggu saja new rilis Mobil Kiat ESEMKA buatan SMK

 

0 komentar:

Posting Komentar