KOMPAS.com — Perkembangan otak saat masa kanak-kanak ada tiga tahapan, mulai dari otak primitif (action brain), otak limbik (feeling brain), dan akhirnya ke neokorteks (thought brain).
Meski saling berkaitan, ketiganya punya fungsi sendiri-sendiri. Otak primitif mengatur fisik untuk bertahan hidup, mengelola gerak refleks, mengendalikan gerak motorik, memantau fungsi tubuh, dan memproses informasi yang masuk dari pengindraan. Otak limbik memproses emosi dan sebagai penghubung otak pikir dan otak primitif.
Sedangkan otak pikir, yang merupakan bagian otak yang paling obyektif, menerima masukan dari otak primitif dan otak limbik. Namun, ia butuh waktu lebih banyak untuk memproses informasi dari otak primitif dan otak limbik. Otak pikir juga merupakan tempat bergabungnya pengalaman, ingatan, perasaan, dan kemampuan berpikir untuk melahirkan gagasan dan tindakan.
Mielinasi saraf otak berlangsung secara berurutan, mulai dari otak primitif, otak limbik, dan otak pikir. Jalur saraf yang makin sering digunakan membuat mielin makin menebal. Makin tebal mielin, makin cepat impuls saraf atau perjalanan sinyal sepanjang urat saraf. Karena itu, anak yang sedang tumbuh dianjurkan menerima masukan dari lingkungannya sesuai dengan perkembangannya.
Di samping itu, anak juga membutuhkan pengalaman yang merangsang seluruh indra. Rangsangan dan perkembangan indra itu mengembangkan bagian tertentu dari otak primitif yang disebut reticular activating system (RAS), yakni wilayah di otak yang membuat kita mampu memusatkan perhatian. RAS menjadi pintu masuk di mana kesan yang ditangkap setiap indra saling berkoordinasi sebelum diteruskan ke otak pikir.
Seseorang dilahirkan dengan 10 miliar sel saraf di otaknya. Tiga tahun pertama sejak lahir merupakan periode di mana miliaran sel glial terus bertambah untuk memupuk neuron. Sel-sel saraf ini dapat membentuk ribuan sambungan antarneuron yang disebut dendrit.
Sebelum anak berusia empat tahun, otak primitif dan otak limbik sudah 80 persen termielinasi. Setelah umur 7 tahun mielinasi bergeser ke otak pikir. Awalnya dari belahan otak kanan yang antara lain bertugas merespons citra visual.
Saat membaca, menulis, dan berbicara, peran otak kiri dominan. Tugas utama otak kiri ialah berpikir secara nalar analitis dan menyusun argumen logis sesuai makna bahasa. (Gloria Samantha)
0 komentar:
Posting Komentar