Tim Medis sedang membawah Safirah (3) keruang operasi, Selasa, 1 November 2011, untuk dioperasi mengenai penyakit yang dideritanya.
Setelah berhasil dioperasi oleh tim medis, dr Kamaruddin Sahid memperlihatkan benda asing berupa paku, logam putih dan jarum yang dikeluarkan dari kedua betis Safirah kecuali dipunggung belum dikeluarkan karena masih mengalami kendala dan harus hati-hati melakukan operasi karena daerah punggung sangat rawan.
Hasil Foto rontgen Safirah terdapat benda asing yang ada didalam tubuhnya.
Safirah digendong oleh ibunya sebelum dioperasi, Safirah lemas karena disuruh berpuasa oleh dokter.
Penulis: Shamier Parez
Penyakit yang diderita Safirah Putri pasangan dari Sarifa dengan Ibrahim menjadi fenomena baru di dunia medis dan bahkan tidak bisa dijangkau dari logika medis karena kejadian ini merupakan kejadian aneh bagi bocah simalang ini.
Inilah kekuasaan Allah SWT, apa saja yang diinginkan pasti terkabul, seperti yang dialami Safirah yang masih berusia 3 tahun, telah menderita penyakit langkah ini. Baru pertama kali terjadi di Kota Parepare Sulsel, maka direktur RSU Andi Makkasau Parepare, dr Jamal Sahid langsung memerintahkan stafnya untuk menjemput Safirah di Aspol III Parepare, agar di bawah ke RSU Andi Makkasau untuk dioperasi.
Pada hari Jumat 28 Oktober 2011 lalu, Safirah bersamah Ibunya, Sarifa menginap di kamar Asoka RSU Andi Makkasau Kota Parepare untuk dirawat intensif, baru dioperasi pada hari Selasa 1 Nopember 2011 kemarin mulai pukul 10.00 wita hingga 12.00 wita atau dua jam dilakuakn operasi khusus untuk membuka benda asing berupa paku, jarum dan logam putih dibagian betis kanan dan kiri serta dipunggung.
Hasil operasi yang dilakukan oleh tim medis yang melibatkan dokter ahli beda, dokter ahli kulit, dan dokter ahli anak berhasil mengeluarkan 26 paku dari jumlah 27 paku yang bersarang di tubuh bocah malang ini.
Jenis benda asing berupa paku sebanyak 23 biji, satu biji jarum dan satu biji logam putih yang bersarang di betis kanan dan kiri, sedangkan di bagian punggungnya belum dikeluarkan oleh tim medis karena harus eksra kehati-hatian karena daerah rawan yang bisa merusak urat saraf karena berada di wilayah tulang belakang.
Jenis benda besi ini masuk didalam tubuh safirah sepanjang 2 hingga 6 cm, dibagian betis kanan berjumlah sebanyak 7 biji dan betis kiri sebanyak 19 biji. Itu berhasil dikeluarkan oleh tim medis, pada hari Selasa 1 Nopember kemarin.
Ahli spesialis beda, dr Kamaruddin Sahid Sp.Mks,mengatakan, tim medis dari berbagai dokter ahli, sudah berhasil mengeluarkan benda asing di bagian betis kanan dan kiri Safira sebanyak 26 biji dengan berbagai jenis yaitu paku, besi logam dan jarum.
Sisa dibagian punggung terdapat satu benda asing belum dikeluarkan karena harus menunggu pemulihan dari operasi kepada betis Safira."Jadi kami tidak melakukan operasi pada bagian punggungnya karena sangat rawan disitu, jika salah operasi dapat merusak urat saraf Safira, maka kami lebih menunggu untuk pemulihan kepada korban setelah dioperasi kedua betisnya, jika kondisinya sudah baik maka kami lakukan operasi tahap kedua dibagian punggungnya, itu dilakukan jika setelah ada hasil foto khusus letak benda asing itu dibagian punggung, jika tidak difoto khusus maka akan berdampak pada kerusakan urat saraf,"tuturnya.
Lanjut, dr Kamaruddin yang disapa dr Kama, menjelaskan, benda asing berupa besi, jarum, dan logam ini masuk didalam tubuh Safira membuat tim dokter menduga kalau diduga sengaja di masukkan, pasalnya, paku, logam dan jarum masuk didalam tubuh bocah ini tidak menimbulkan akar atau adanya pertumbuhan didalam tubuh Safira, "jelas benda asing ini tidak menyatuh dalam diri Safirah maka kami menduga bahwa sengaja di masukkan, ini merupakan yang pertama kali kami hadapi diluar ilmu medis,"tuturnya.
Sementara ibu Safirah dihubungi diluar kamar operasi mengenai dugaan bahwa paku, logam dan jarum masuk ke tubuh Safirah sesuai pernyataan dr Kamaruddin bahwa ada dugaan benda asing ini disengaja dimasukkan. Menurut, Sarifa (ibu Safirah), membantah bahwa tidak pernah dia masukkan paku, logam dan jarum ditubuh anaknya.
Safirah, kata ibu satu anak ini, selama anaknya dirawat dibesarkan tidak pernah mengalami gangguan kelainan mengenai penyakit ini, walaupun ia sudah berpisah dengan suaminya tetapi Safira selalu dirawatnya hingga usia 3 tahun.
Penyakit ini muncul pada usia 2 tahun lebih, bahkan dirinya pun sempat menarik paku itu dibetis Safira anaknya, tetapi Safira tidak merasakan sakit bahkan biasa-biasa saja seperti tidak ada masalah dalam kelainan ditubuhnya.
"Saya juga heran kenapa bisa ada paku, logam dan jarum didalam tubuh anak saya, padahal anak saya tidak ada kelainan bahkan tidak pernah merasakan sakit apapun adanya benda seperti ini masuk didalam tubuhnya, seandainya sengaja dimasukkan benda besi itu pasti sakit atau bisa membengkak tapi ini hanya biasa saja,"tuturnya satu anak ini.
Benda Asing Ditubuh Safira Diluar Jangkuan Ilmu Medis
Aneh tapi nyata terjadi pada diri Safirah selama menginjak usianya 3 tahun terdapat ada benda asing berupa Paku, Logam putih dan jarum menancap ke bagian betis kanan, betis kiri dan punggung Safira.
Adanya benda aneh ini menjadi fenomena baru di ilmu medis dan langka terjadi diluar logika medis, secara ilmiah penyakit ini tidak bisa ditemukan oleh ilmu medis apa penyebabnya sehingga ada benda asing masuk ditubuh Safirah.
Jika memang sengaja di masukkan maka otomatis Safirah pasti menagis, mengalami pembengkakan, menimbulkan tetanus karena besi yang masuk di tubuh Safirah besi berkarat tetapi tidak merasakan kesakitan bahkan tetap bermain seperti anak seusianya.
"Kami melihat secara analisa mengenai diri safirah, bahwa kalau memang sengaja di masukkan benda besi berupa paku, logam dan jarum pasti anak ini merasakan kesakitan dan bisa bengkak ditubuhnya yang mengakibatkan menjadi tetanus, tetapi ternyata faktanya dilihat tidak demikian, anak ini kondisinya sehat dan tetap bermain tanpa merasakan kesakitan, kalaupun memang tumbuh sendiri besi itu dalam tubuh Safirah, ? tetapi bagaimana caranya benda itu justru tidak menyatuh dengan kulit, nah ! ini kan aneh bagi kami, karena diluar dari ilmu medis," kata direktur RSU Andi Makkasau Kota Parepare, dr Jamal Sahid kemarin.
Lanjut, karena penyakit ini langkah dan tidak bisa diukur secara ilmiah, maka perlu ada ahli tenaga medis untuk melakukan riset mengenai penyakit ini dari mana asal-usulnya dan apa sebab-akibatnya sehingga ada benda asing yang tidak bisa menyatuh dengan kulit bisa ada didalam tubuh manusia seperti dialami Safirah bocah 3 tahun ini.
"Jadi kami tidak bisa menyimpulkan benda asing yang masuk didalam tubuh Safirah apakah sengaja atu tidak, karena ini diluar jangkuan medis, ataukah memang ini penyakit , inilah kekuasan Allah yang tidak bisa dijangkau akal manusia,"tuturnya.
Sementara mengenai biaya operasi Syafirah ini, kata dr Jamal, semuanya ditanggung oleh pemerintah kota Parepare melalui dana kesehatan gratis,"jadi mengenai biaya operasi, obat dan perawatan bagi Syafirah ini ditanggung seluruhnya oleh pemerintah setempat,"janji, Jamal singkat.
Sumber
0 komentar:
Posting Komentar