Jika Anda Bisa Mengetik dan Akses Internet, Anda Sudah Memiliki Syarat yang Cukup Untuk Menghasilkan Uang dari Bisnis Tiket Pesawat Online

BISNIS YANG BIASA TETAPI MEMILIKI POTENSI PENGHASILAN YANG LUAR BIASA

Apakah anda sudah siap untuk Bergabung??

Bergabung? silahkan klik disini

Selasa, 17 Januari 2012

wisben.com on blogger

wisben.com on blogger


Jumlah Aktivasi Handset Android Lampaui Jumlah Kelahiran Bayi

Posted: 16 Jan 2012 08:42 AM PST


CALIFORNIA - Semakin luasnya kehadiran handset Android, tentu saja membuat perangkat tersebut kian populer. Bahkan laporan terbaru mengklaim jumlah ponsel Android yang diaktifkan setiap hari, melebihi jumlah kelahiran bayi tiap harinya.

Dilansir Telegraph, Senin (16/1/2012), diklaim bahwa aktivasi ponsel Android setiap hari melampaui kelahiran bayi tiap harinya. Bahkan Robert Kyncl, kepala konten YouTube bergurau sepertinya Google kini harus mencari pelanggan di planet lain.

Pernyataan Kyncl tersebut sebenarnya tidaklah berlebihan, saat Consumer Electronics Show (CES) di Las Vegas dia mengatakan, pada Desember tahun lalu 700 ribu handset Android telah diaktifkan setiap hari. Untuk perbandingan, menurut PBB sekira 300 ribu bayi dilahirkan di seluruh dunia setiap hari, angka tersebut tentu saja lebih sedikit dibandingkan aktivasi Android setiap hari.

Semakin banyaknya handset Android yang diluncurkan, tampaknya jumlah aktivasi akan semakin tinggi selama beberapa waktu. Bahkan daat di CES 2012, banyak produsen yang menampilkan handset Android dan perangkat tabletnya di acara tersebut.

Sementara Android semakin populer, Microsoft dan Nokia sedang berusaha utuk menyaingi sistem operasi Google tersebut dengan berbagai ponsel yang didukung oleh Windows Phone 7. Saat CES 2012, dua perusahaan tersebut bahkan telah memberitahu tentang kedatangan Lumia 900.

Walaupun Android memiliki angka aktivasi yang tinggi, tapi menurut leporan terbaru Apple terus melihat iPhone terjual dengan jumlah yang signifikan.

Pendakian Terakhir Norman Edwin

Posted: 16 Jan 2012 08:12 AM PST

Pendakian Terakhir Norman Edwin yang bersama Didiek Samsu seperti yang kita tahu, telah menjadi benar - benar terakhir dan kini telah menggapai puncak tertinggi di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa. Kemudian, apa yang terjadi selama empat hari di puncak Aconcagua ketika badai salju mengamuk dan Norman Edwin dan Didiek Samsu berada disana?


Norman Edwin ditemukan di ketinggian 6.650 meter, hanya sekitar 300 meter dari Puncak Aconcagua. Ia telungkup menghadap ke puncak, dalam posisi masih mendaki. Di tangannya masih tergenggam kapak es, dan di punggungnya masih tergendong ransel merah yang di dalamnya tersimpan bendera Mapala UI yang sedianya akan dikibarkannya di puncak. Sampai napas terakhirnya, pendaki berusia 37 tahun itu masih mencoba untuk pantang menyerah.

Berita kematian Norman sampai di Posko Musibah Aconcagua di Jakarta esok harinya, Selasa 3 April 1992. Seorang pegawai Departemen Luar Negeri mengantarkan selembar teleks. Adi Seno, anggota senior Mapala UI yang menginap di Posko, turun ke bawah menerimanya. Tak lama Adi naik ke atas dan menyerahkan teleks itu kepada yang lain tanpa sepatah kata pun. Lalu ia menangis. Semuanya maklum sudah. Adapun bunyi teleks tersebut sebagai berikut:

"Pada hari ini tanggal 2 April pukul 14.15 kami menerima berita dari Direktur Defensa Sipil Mendoza, Dr. Jose Ignacio Ortegala yang memberitakan bahwa Saudara Norman Edwin sudah ditemukan meninggal dunia di Gunung Aconcagua pada ketinggian 6.700 meter...."

Walau sebenarnya setelah tiga hari tidak menerima kabar dari Norman dan Didiek, sudah timbul tanda tanya bagi tim. Awalnya adalah berita faksimile Rudy Nurcahyo, anggota ekspedisi yang memantau dari Santiago. "Yang ini rada serius. Tanggal 22 Maret tim SAR Aconcagua menelepon ke Wisma Duta bahwa Tim ( Norman Edwin dan Didiek Samsu ) ada masalah dan sampai sekarang belum tiba di Puenta Del Inca. Saya dan Bapak Duta Besar Soekarno akan berangkat ke Puenta Del Inca untuk memastikannya."

Kepastian didapat pada tanggal 24 Maret. Carlos Tenjerina, seorang pendaki profesional yang bekerja di Hotel Plaza de Mulas, bertemu dengan Soekarno dan Rudy. Ia bercerita bahwa Didiek ditemukan meninggal, dan Norman masih dalam pencarian. Jenazah Didiek ada pada ketinggian 6.400 meter di Refugio Independencia.

Berita ditemukannya mengakhiri perdebatan, menyatukan kami kembali. Selama hampir dua minggu harapan itu telah membelah kami. Sebagian di antara kami masih optimistis, sebagian lagi tak banyak berharap. Yang optimistis bilang, ada kemungkinan Norman masih hidup karena belum ada bukti ia meninggal. Mereka juga berpegang pada pengalaman - pengalaman sebelumnya. Dalam beberapa kali penjelajahan, Norman selalu lolos dari maut.


Tapi optimisme itu sebenarnya lebih mewakili ketidakrelaan emosional dari sahabat - sahabat yang ditinggalkan. Semua tahu bahwa medan yang kini dihadapi Norman bukanlah medan yang pernah ia hadapi. Aconcagua dijuluki puncak Gunung Setan, karena alamnya yang tak bersahabat dan badai salju serta anjloknya suhu bisa terjadi tanpa isyarat lebih dahulu.

Dengan gambaran seperti itu, mereka yang optimistis berharap Norman sedang berusaha survive entah di lereng mana, di ketinggian berapa di Gunung Aconcagua. Namun hari demi hari harapan makin menipis. Ada secercah harapan datang dari Letkol. Juan Antonio Tora, komandan SAR Argentina. Ia menyimpulkan, Norman kemungkinan besar terjebak di padang crevasse ( celah es ) di bawah kaki Gletser Polacos. Berita yang menyebabkan Karina Arifin, istri Norman, yang selalu mencoba optimistis bertanya - tanya, "Apa benar begitu beritanya? Apa itu maksudnya bukan pendaki lain?"

Ternyata memang bukan pendaki lain, tapi asumsi pihak SAR Gendermarie Argentina itu meleset. Pihak SAR tersebut menduga - duga nasib Norman berpegang pada temuan Carlos Tenjerina, anggota SAR yang menemukan jenazah Didiek Samsu, bahwa ada jejak turun ke bawah. Berdasarkan itu, pencarian diarahkan dari Refugio Independencia ( 6.400 meter ), tempat ditemukannya jenazah Didiek ke arah bawah.

Kabar tersebut di Jakarta menjadi aneh dan janggal. Jika Didiek ditemukan meninggal dan Norman diasumsikan berjalan turun, Norman tentunya tidak sulit mencari pertolongan, dalam kondisi lemah sekalipun, karena rute tersebut adalah rute normal dengan medan yang bagi Norman yang bepengalaman itu tentulah tidak terlalu sulit. Nasib paling buruk, seandainya Norman sudah tidak sanggup lagi berjalan, tentunya ia akan ditemukan di bawah Didiek. Dan asumsi di Jakarta Norman masih ada di suatu tempat di atas Didiek.

Dia pasti berusaha mencapai puncak. Sedangkan kondisi terakhir Didiek masih menjadi tanda tanya. Apakah saat itu ia juga bersama Norman berupaya mencapai puncak ataukah ia hanya menunggu di Independencia. Keduanya pernah berada di Independencia pada summit attack yang gagal, 25 Februari. Kini nyata sudah, Didiek menunggu di bawah, dan Norman terus mendaki.

Temperamen kedua orang ini memang unik. Norman, walaupun usianya lebih tua, lebih temperamental daripada Didiek. Meski bukan berarti Didiek seorang penyabar jika dipakai pengertian umum. Ditambah dengan sifat keduanya yang penuh disiplin diri dan keyakinan diri bila berada di alam bebas, tampaknya faktor watak bisa menjelaskan kejadian yang menimpa mereka ini.

Keduanya dikenal suka mengambil risiko, yang sering memiriskan hati banyak orang. Norman misalnya, sehabis diamputasi ruas sebuah jarinya, masih berkata dengan ringan, "Hilang satu ruas jari tidak apaapa, yang penting telah menyelamatkan satu nyawa." Maksudnya tentu tentang bagaimana ia dan Didiek terpaksa melakukan glissanding bersama Rudy untuk menyelamatkan Fayez.

Dan teman - teman di Mapala UI tentu tak akan lupa bagaimana Didiek pernah berujar, "Kalau gua dilarang naik gunung ama kantor gua, gua keluar." Kekerasan tekad seperti itulah tampaknya yang kemudian mengantar mereka mendaki kembali Aconcagua meski telah mendapatkan pengalaman pahit sebelumnya. Tanggal 12 Maret, mereka berangkat kembali naik ke Plaza De Mulas, setelah pendakian tanggal 25 Februari gagal. Padahal kondisi fisik mereka tampaknya kurang prima. Menurut laporan pendaki Inggris yang bertemu dengan mereka di Independencia, kondisi mereka sudah mulai menurun.

Tanggal 19 Maret adalah waktu terakhir mereka diketahui dalam keadaan hidup. Empat hari kemudian Didiek ditemukan meninggal. "Kami harus turun karena masih banyak puncak - puncak lain yang akan didaki," akhir tulisan yang sering digunakan Didiek Samsu dalam laporan pendakiannya. Posisi Didiek saat ditemukan seperti orang yang sedang istirahat. Ia bergolek di karung tidurnya. Satu tangannya berada di atas kepala. Tangan satu lagi memegang goggles, kacamata khusus, tersandar di perutnya. Perlengkapan mendaki masih melekat di badannya. Tampaknya ia sedang menunggu.

Carlos Tenjerina, yang menemukan Didiek, menduga hipotermia dan penyakit gunung mencabut nyawa Didiek. Hipotermia terjadi karena suhu tubuh menurun dengan cepat, sedangkan tipisnya oksigen, penyakit gunung itu, menyebabkan kapasitas kerja fisik menurun disertai rasa kantuk yang hebat. Norman, menurut ahli mendaki gunung dan anggota SAR Argentina itu, kemungkinan terkena gejala yang sama.

Mengenai apa yang menimpa mereka antara tanggal 19 dan 23 Maret, semuanya masih ada dalam rekaan. Cuaca di sekitar puncak Aconcagua pada tanggal 18 dan 19 dilaporkan berbadai. Tanggal 20, cuaca di sana tidak jelas. Tanggal 21 hingga 23 dilaporkan cuaca Aconcagua cerah. Tim SAR mempunyai dua skenario. Pertama, keduanya mendaki bersama - sama dan setelah sampai di puncak, Didiek sampai di Independencia terlebih dahulu dalam keadaan lemah. Ia menunggu Norman tapi yang ditunggu rupanya mengalami sesuatu. Skenario kedua, Norman meneruskan mendaki dan Didiek menanti hingga ajal masing - masing menjemput.

Kedua orang ini memang tumbuh bersama - sama di kegiatan alam bebas. Didiek, 31 tahun, memang banyak belajar dari Norman. Kemudian ia perlahan tapi pasti bisa menyejajarkan diri dengan "guru" nya itu. Mereka berkenalan ketika Didiek mendaki Gunung Semeru. Ketika itu ia masih di kelas II SMA. Setelah itu Didiek masuk UI. "Gua inget waktu masih botak habis ikut plonco di Arkeologi, sudah diajak naik gunung sama Norman," cerita Didiek suatu ketika. Jalan hidup keduanya memang agak sedikit mirip: bertualang di alam bebas namun tertib di keseharian.

Didiek paling sering mendapat jatah mengurus administrasi perjalanan atau memegang keuangan dalam ekspedisi - ekspedisi Mapala. Sedangkan Norman dengan buku karyanya membuktikan dirinya seorang petualang yang berpengetahuan. Di rumah, Didiek, arek Malang yang jadi wartawan majalah Jakarta-Jakarta, berbahasa Jawa halus kepada kedua orangtuanya. Sedangkan di luar, dengan teman - temannya, ia fasih berprokem - prokem.

Kebersamaan Norman dan Didiek kemudian terwujud dalam Pendakian Puncak Tujuh Benua. Norman, yang saat itu hampir dua tahun absen dari kegiatan Mapala UI, di ajak bergabung kembali untuk mendaki McKinley. Ia setuju dan berlatih kembali bersama rekannya yang jauh lebih muda. McKinley dan Elbrus dirambah. Didiek kemudian sempat dua kali ke Carstensz. Sedangkan Norman berhasil menebus kegagalannya dahulu di Kilimanjaro pada bulan Oktober 1991 lalu.

Selama mendaki McKinley, Elbrus, hingga Aconcagua, yang mereka cemaskan bukanlah pada pendakiannya. Mereka cemas akan anggapan miring yang dilontarkan terhadap kegiatan alam bebas. Mereka juga cemas akan penerus - penerus mereka. Upaya membawa tiga yunior mereka dalam pendakian Aconcagua adalah untuk menjawab kecemasan itu. "Gua heran, anak - anak muda sekarang makin segan pergi naik gunung. Sepertinya generasi sekarang makin manja, jauh dari alam," gerutu Norman.

Keluhan mereka berdua yang lain adalah soal makin sulitnya mereka mencari dukungan untuk rangkaian ekspedisi. Memang banyak orang menilai bahwa kegiatan mendaki gunung adalah untuk kepuasan pribadi semata. Tapi, begitu orang berhasil, ditulis di media - media, baru orang ikut bangga. Persamaan lain antara Didiek Samsu, anak ketiga dari lima bersaudara, dan Norman Edwin: mereka paling konsisten dalam pendakian di antara anggota Mapala UI. Mereka berdua juga sama - sama petualang yang mencari hidup sebagai wartawan.

Dan kalau mereka berdua sama - sama nekat mencoba mendaki Aconcagua, itulah keputusan yang diambil antara seorang pendaki dan gunungnya. Ini adalah masalah paling pribadi. Kita memang tak tahu apa yang ada di benak si bujangan Didiek dan si bapak satu anak Norman. Orang - orang yang cenderung atau terbiasa berpikir praktis pasti setuju bahwa kegiatan mendaki gunung adalah "perjuangan penuh risiko tak untuk apa pun"

Seperti kata penyair Chairil Anwar: "Hidup hanya menunda kekalahan ... Sebelum akhirnya kita menyerah"? Mungkin dalam "kesia - siaan" itulah, di atas puncak yang sepi dan dingin, justru terasakan dengan nyata betapa rapuh, kecil, dan tak berartinya manusia ini. Dan karena itu justru ada terasa suatu makna hidup.

"Tapi dulu memang ada suatu bahan, yang bukan dasar perhitungan kini." Kapan dan di mana kita akan kembali padaNya, hanya Yang Mahapencipta yang tahu"

Robot Senilai Rp 22 Triliun ke Mars

Posted: 16 Jan 2012 08:09 AM PST

blogbelajarpintar.blogspot.com

Florida - Badan antariksa Amerika Serikat (AS), NASA bersiap untuk meluncurkan robot guna menjelajahi Mars dan mencari tanda-tanda bekas kehidupan yang mungkin pernah ada di planet merah itu. Peluncuran robot paling canggih yang pernah dibuat untuk menjelajah Mars itu akan dilakukan pada Sabtu, 26 November waktu setempat.

Peluncuran robot yang diberi nama Mars Science Laboratory (MSL) tersebut dijadwalkan pada Sabtu pukul 10.02 waktu setempat. MSL yang berupa kendaraan beroda enam yang digerakkan dengan energi nuklir itu akan diluncurkan dari Stasiun Angkatan Udara Cape Canaveral di Florida.

"Ini mesin impian ilmuwan Mars," kata Ashwin Vasavada, wakil ilmuwan proyek di Jet Propulsion Laboratory NASA kepada para wartawan seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (26/11/2011).

"Ini penjelajah ilmiah yang paling hebat yang pernah kami kirimkan... Kami sangat senang," imbuhnya.

Penjelajah yang juga dikenal sebagai Curiosity itu dirancang dengan biaya sekitar US$ 2,5 miliar (sekitar Rp 22 triliun). Robot ini dimaksudkan untuk memberikan informasi detail kepada para ilmuwan mengenai batu-batu di permukaan Mars serta petunjuk mengenai apakah kehidupan pernah ada di planet terdekat dengan Bumi tersebut.

Jika semuanya berjalan sesuai rencana, maka pada 5 Agustus 2012 mendatang, penjelajah seukuran mobil SUV tersebut akan bisa melaporkan kepada para ilmuwan mengenai apa yang ditemukannya di Mars. Namun sampel-sampel batu yang ditemukan di Mars tidak akan dibawa ke Bumi.


Lihat yg lebih 'menarik' di sini !

Bled Island, Pulau Indah Ditengah Danau

Posted: 16 Jan 2012 08:04 AM PST

Bled island is located on lake Bled in Slovenia. It's a famous tourist attraction that looks like a place from a fairy tale. The largest building on the island is the Church of the Assumption of Mary Pilgrimage.













Sumber : http://spiritforum.wordpress.com/2010/12/24/bled-island-pulau-bled-yang-sangat-indah/

Cara Mempercepat Akses BlackBerry yang Lambat

Posted: 16 Jan 2012 08:04 AM PST

Blackberry anda jadi lemot atau kadang2 hang… Apalagi kalau ikut banyak Group Chat. Akhirnya karena merasa ada masalah, sering kita melakukan Clear Chat.. (padahal hasilnya sama saja)

Selain itu, Blackberry akan cenderung 'lambat' jika terlalu banyak data yang tersimpan di dalam perangkat. Itulah sebabnya mengapa memory eksternal memberikan peran yang cukup penting di Blackberry.

Ada beberapa langkah mudah yang akan membantu dalam mempercepat BlackBerry sehingga bisa mengatasi problem BB lemot tanpa software.


Nah ini ada tips n tricks yang bisa mengatasi masalah diatas..

Tips Pertama
1. Klik icon BBm, trus klik option, lalu scroll ke Show Recent Updates dibikin NONE, sedangkan utk Group Recent Updates From Same Contact/Group dan Display Music Updates From Contacts… tidak usah di centang kolomnya. Lalu klik Return (tanda panah memutar), di save dan keluar.

2. Klik icon Group BBm yg ada, trus klik BB, cari & klik Group Details, sett save message history ke off atau media card. Begitu pula dgn save pictures di sett ke off atau media card JANGAN save ke device. Klik return n save.

3. Pada tampilan awal Group Chat ada menu Group Updates yang di dalam Group Updates ada data aktivitas group.. Highlight aktivitas paling atas

4. Tekan menu BB pilih Delete Prior, tunggu sampai aktivitas dibawahnya terhapus semua

5. Setelah itu tekan menu BB sekali lagi, lalu pilih Delete, tunggu sampai aktivitas yang anda highlight terhapus

6. Lakukan pada semua Group Chat anda

* bagi yang menggunakan blackberry CURVE 8xxx harus sabar dan memang memori blackberry curve hanya 64mb, jika sering lemot itu wajar.


Tips Kedua
1. Pastikan memori internal anda tetap dalam kapasitas yang cukup.

2. File-file multimedia anda pastikan berada di dalam Media Card/Storage Card.

3. Biasakan mencabut baterai setiap 2-3 hari sekali untuk menghapus sisa-sisa file yang tidak terpakai.

4. Berikut ini beberapa shortcut yang bisa membantu,

- Untuk melihat sisa file atau file free, jangan habis kan waktu anda untuk membuka Options > Status. Cukup tekan "Alt" + "Left Shift" + "Letter H" secara bersamaan. shortcut ini akan menunjukkan info-info vital status Blackberry.

- Untuk mereset Blackberry pun tak perlu lagi mencabut baterai. Cukup tekan "Alt" + "Right Shift" + "Del" dan Blackberry anda akan langsung te-reset, sama seperti mencabut baterai.

5. Selalu rutin menghapus Browser Cache Blackberry pada menu Browser Menu - Options - Cache Operations - Clear History

6. Bersihkan Event Log pada home screen dengan mengetik 'ALT' + huruf 'L' + 'G' + 'L' + 'G'.

7. Rutin Memory Cleaning dengan masuk ke Options - Security Options - Enabled - Menu - Clean Now


Nah jika tips diatas belum berhasil coba tip terakhir ini dijamin ampuh

Tips Pamungkas
1. Masuk ke Home Screen lalu tekan dan tahan tombol ALT kemudian ketik LGLG (jangan tekan tombol SHIFT pada waktu yang bersamaan)
2. Setelah itu akan muncul layar Event Log. Tekan tombol MENU dan pilih Clear Log. Kemudian tekan DELETE.

Jika masih terasa lemot, coba cek apakah ada aplikasi yang tidak digunakan. Dan, jika web browser terasa lambat, bersihkan cache untuk memulihkan kecepatannya.

Cara membersihkan Cache

1. Ketika membuka Browser, tekan tombol MENU dan pilih Options. Lalu klik Clear History kemudian Clear lalu tekan YES.
2. Tekan tombol ESCAPE untuk kembali ke Browser.

0 komentar:

Posting Komentar