wisben.com on blogger |
- Kathedral Luar Biasa dari Pohon hidup !
- Kenapa Sebaiknya Kamu Gak Balik Lagi Sama Mantan ?
- Cara Menghidupkan Radio Di Handphone Tanpa Menggunakan Headset
- Norman Edwin Sang Nabi Pecinta Alam Di Mata Melati
- DKI Larang Warganya Pacaran !
- Keindahan Pulau El Nido di Filipina
- Sakaki, Pohon Suci Agama Shinto di Jepang dan Legendanya
Kathedral Luar Biasa dari Pohon hidup ! Posted: 15 Jan 2012 07:07 AM PST Giuliano Mauri started to construct this cathedral in 2001. He died in 2009, but his project was completed in 2010. It is one of the most impressive pieces of 'natural architecture' on Earth. This Tree Cathedral is known as "Cattedrale Vegetale". It is located at the foot of Mount Arera in the North of Italy. sumber: http://img.izismile.com |
Kenapa Sebaiknya Kamu Gak Balik Lagi Sama Mantan ? Posted: 15 Jan 2012 07:05 AM PST Jadi ceritanya kamu baru putus sama pacar kamu. Kamu sedih dan galau luar biasa. Di malam-malam yang dingin, kamu menangis sendiri di pojokan dan rasanya hati ini ingin sekali balik sama mantan kamu. Kamu teringat segala masa-masa bahagia kamu sama si mantan dan kamu memutuskan: "Kayaknya gue mau balikan aja deh." Tapi tunggu dulu! Ada beberapa alasan penting kenapa sebaiknya kamu gak balik lagi sama si mantan: 1. Saat Sedih, Cenderung Inget yang Manis-manis.Hayo diinget-inget dulu: kenapa kemaren kamu putus?? Apakah dia mukulin kamu pake botol bir? Nimpuk kamu dengan tahi kotok? Atau apakah dia selingkuh sama papa kamu? Nah, udah inget sekarang kenapa kamu putus? Masih mau balik? Yakin? Problemnya, ketika kamu sedih, kamu cenderung inget hal-hal yang manis-manis dan memilih untuk melupakan hal-hal pahit yang membuat kamu putus. Bahaya! 2. Cuma Mau Bales Nyakitin, Ya?Apakah ketika putus kemarin kamu menyakiti perasaan pasangan kamu? Atau jangan-jangan kamu yang disakiti luar biasa? Jika jawabannya adalah iya, maka sebaiknya kamu berhati-hati. Jangan-jangan niat terselubung kenapa mau balik lagi itu cuma untuk mau ngebales nyakitin perasaan mantan kamu aja ya? Ih, jahat ih ih ih ih. 3. Menutup Kesempatan Baru? Jangan!Siapa yang tahu kalo beberapa saat setelah kamu putus kamu akan ketemu sama jodoh kamu yang sesungguhnya? Siapa tahu kalo ternyata jodoh kamu itu jauh lebih kece, kaya, pintar, trendi dan santun? Jangan sampai melewatkan kesempatan ini, kawan! 4. Sifat Dasar Manusia Itu Susah Berubah"Tapi, kali ini semua akan berbeda, Wisbenbae!" begitu pikir kamu. "Dia gak bakal mukulin aku pake gitar listrik lagi kok! Dia udah janji!". OK. Dia mungkin aja beneran udah janji. Tapi yang namanya sifat dasar manusia itu susah banget berubah loh. Kalo emang dia dasarnya suka mukulin orang, biar gimanapun dia tanpa sadar bisa aja mulai mukulin kamu lagi. Mungkin kali ini gak pake gitar listrik sih. Mungkin pake amplifier. 5. Orang Kalo Udah Gak Cocok, Ya Gak Cocok Aja SihKalo dari awal kamu emang udah beda banget sama dia, ya sampe kapanpun juga gak bakalan cocok. Kamu sukanya manjat gunung, tapi pacar kamu sukanya manjat tangga sosial. Ya gak bakalan ketemu sampe kapan juga. Cuma karena kamu sama-sama manggil ibu kamu dengan panggilan 'mama' atau cuma karena kamu sama-sama kidal bukan berarti kamu cocok buanget sama dia loh. Kalo cara dia ngupil aja udah bikin kamu kesel, mau balikan 100 juta kali juga sama aja, gak bakal pernah cocok. 6. Gengsi Dong!Jiah, kemaren udah ngetwit-ngetwit galau, bilang ke seluruh dunia kalau kamu udah putus. Moso sekarang tau-tau balikan? Gengsi ah. Jadi gimana? Masih mau balik? Apa?? Masih??? Ok, coba baca ulang lagi artikel ini. |
Cara Menghidupkan Radio Di Handphone Tanpa Menggunakan Headset Posted: 15 Jan 2012 06:36 AM PST Untuk sebagian jenis handphone yang beredar di indonesia yang dilengkapi fitur radio,untuk menggunakan atau mengaktifkan radio haruslah terlebih dahulu memasang headset atau earphone yang menjadi alat pendengaran sekaligus sebagai antena untuk menangkap frekuensi radio.namun bagaimana kalau kita tidak mempunyai headset atau earphone ? tenang ! ada cara unik untuk mengakali semuanya,kamu tinggal mencari bungkus rokok yang didalamnya ada kertas almunium. Kertas almunium tersebut kemudian harus kamu gulung menyerupai antena dan buat dengan ukuran yang sama dengan lobang tempat dimana headset atau earphone kamu dipasangkan.jika sudah tinggal kamu colokkan kedalam colokan headset handphone kamu tersebut dan bukalah aplikasi radio yang terdapat dalam handphone kamu kemudian aktifkan loudspeakernya,lihatlah radio kamu akan aktif tanpa bantuan headset atau earphone ! selamat mencoba |
Norman Edwin Sang Nabi Pecinta Alam Di Mata Melati Posted: 15 Jan 2012 06:14 AM PST Norman Edwin Di Mata Melati anak tunggalnya adalah seorang ayah dan seorang petualang hebat. Norman Edwin dikenal sebagai pionir petualangan alam bebas dan pendakian tujuh puncak dunia di Indonesia, yang ditemukan tewas hanya beberapa meter dari puncak Aconcagua di Argentina pada April 1992 saat Melati putri kebanggaannya masih berusia 7 tahun. Norman meninggal bersama Didiek Samsu, rekannya sesama Mapala Universitas Indonesia, saat mencoba menjejakkan kaki di puncak Aconcagua atau puncak kelima dari tujuh yang tertinggi di dunia. Jenazah Norman ditemukan di Canaleta pada ketinggian 6.600 mdpl atau sekitar 300 meter di atas jasad Didiek. Dan berikut ini sedikit ungkapan Melati tentang ayahnya, Norman Edwin, Sang Beruang Gunung . "Ingatan terakhir saya mengenai kehadiran almarhum adalah ketika beliau berpamitan beberapa hari sebelum keberangkatannya ke Aconcagua. Waktu itu sepertinya beliau sudah dapat 'merasakan' bahwa itu adalah terakhir kalinya kita akan bertemu karena salam perpisahannya sedikit lebih emosional dibandingkan perpisahan sebelumnya. Setelah kepergiannya, saya ingat, saya sempat mendapatkan sebuah kiriman kartu pos dari beliau yang diposkan dari Mendoza ( Argentina )". Ungkapan Melati saat mencoba mengingat kehadiran dan kontak terakhir dengan sang ayah sebelum akhirnya harus berpisah selamanya. Melati juga menambahkan bahwa hingga saat ini dia masih terkagum - kagum akan pengaruh Norman terhadap khalayak pecinta alam di Tanah Air. "Dalam beberapa kesempatan, saya bertemu atau mendengar kabar tentang orang - orang yang tidak saya kenal dekat atau bahkan tidak saya kenal sama sekali yang kerap mengunjungi makam almarhum pada tanggal ulang tahunnya atau ketika Lebaran. Beberapa 'pengagumnya' bahkan pernah memberi tahu saya secara langsung bahwa mereka menganggap beliau layaknya seorang 'nabi' yang menyemangati petualangan - petualangan mereka di alam". Melati dalam satu acara ( berbaju merah ) Melati tidak berlebihan menggambarkan pengaruh Norman dalam dunia petualangan di Tanah Air. Dalam buku Catatan Sahabat Sang Alam yang berisi kumpulan tulisan Norman Edwin, wartawan senior Rudy Badil sekaligus senior Norman di Mapala UI menuturkan, kisah - kisah petualangan dari lelaki kelahiran Sungai Gerong, 19 Januari 1955, ini seperti sudah memiliki "umat"-nya sendiri. Bagi Melati, sosok hangat dan eksentrik Norman akan tetap menjadi kenangan yang takkan terlupakan. Semasa hidup, Melati selalu diajak serta dalam kegiatan alam bebas yang digeluti ayahnya itu, termasuk perjalanan ke Irian Jaya saat ia masih kecil. Kini, meskipun Norman sudah pergi ke puncak yang jauh, semangat yang pernah dikobarkannya coba tetap dijaga oleh generasi selanjutnya, seperti yang dilakukan Tim Ekspedisi Tujuh Puncak Dunia setelah ketiga pendakinya, Ardeshir Yaftebbi, Martin Rimbawan, dan Fajri Al Luthfi, berhasil mengibarkan Merah Putih di puncak Aconcagua pada 27 Desember 2010. http://www.belantaraindonesia.org/2012/01/norman-edwin-di-mata-melati.html |
Posted: 15 Jan 2012 05:53 AM PST |
Keindahan Pulau El Nido di Filipina Posted: 14 Jan 2012 09:54 PM PST El nido berlokasi diujung barat laut provinsi Palawan Filipina, terletak disekitar 430 kilometer barat daya Manila dan sekitar 238 kilometer barat laut Puerto Princesa, Ibu Kota Palawan. El Nido berbatasan dengan Selat Linapacan di utara, Laut Sulu di sebelah timur, dan Laut Cina Selatan di sebelah barat. Kota El Nido terdiri dari 18 barangay (desa) yang mencakup tanah seluas 50.000 hektar dan berpopulasi sekitar 27.000 orang, yang mana merupakan campuran dari Palaweños asli, dengan orang-orang pendatang dari bagian lain Filipina. El Nido ini dinamai sarang walet, karena banyak sarang walet yang ditemukan di celah-celah tebing kapur tersebut. Sarang ini, "nido" dalam bahasa Spanyol, adalah bahan utama untuk "nido gourmet Nido soup". "El" dianggap sebagai sebuah karya geologi Palawan dan beragam satwa liar. Tebing kapur megah berdiri di atas perairan yang jernih, dengan ratusan spesies ikan tropis dan karang, dan tiga jenis penyu terancam punah. Hutan El Nido adalah rumah bagi lebih dari 100 jenis burung. |
Sakaki, Pohon Suci Agama Shinto di Jepang dan Legendanya Posted: 14 Jan 2012 09:48 PM PST Di agama Shinto di Jepang, alam merupakan sesuatu yang disucikan. Untuk dapat berhubungan dengan alam artinya dapat berdekatan dengan Tuhan. Objek alam dipuja sebagai roh suci (disebut kami). Terutama pohon Sakaki atau memiliki bahasa latin Cleyera japonica ini. Pohon sakaki adalah pohon rimbun dengan daun hijau yang ditemukan di dalam mitologi, literatur dan ritual sakral di Jepang. Saat musim semi, pohon Sakaki mengeluarkan wewangian dengan bunga putih yang berguguran diikuti dengan munculnya buah berbentuk kecil merah tua. Pohon ini tumbuh di bagian bersuhu hangat di Jepang, Korea maupun Cina. Kojiki (kitab kuno) adalah catatan yang sangat bernilai bagi agama Shinto dan diperkirakan berasal dari abad ke-8. Berdasarkan tulisan dan referensi lain dari mitologi Jepang, pohon Sakaki memiliki peran yang signifikan di kisah penciptaan Jepang. Pada jaman dahulu hidup pasangan suci bernama Izanagi dan Isanami yang membuat pulau Jepang dan anak-anak mereka menjadi dewa-dewa di berbagai klan orang Jepang. Anak perempuan mereka, Amaterasu (Dewi yang bersinar nan agung) lahir dari mata kiri sang ayah yang akhirnya menjadi Dewi Matahari. Dari dewi inilah para keluarga kekaisaran Jepang mengakui mereka berasal. Saudara laki-lakinya Susanoo, dewa badai diberi tugas untuk memimpin lautan, namun sebelum pergi Susanoo menghancurkan sawah-sawah dan menyebabkan tempat tinggal Amaterasu porak poranda. Karena merasa kesal dan marah, Amaterasu akhirnya pergi ke suatu goa dan menutup diri. Hal ini menyebabkan dunia menjadi gelap gulita. Untuk memancing Amaterasu keluar dari persembunyiannya, para dewa akhirnya membawa pohon Sakaki bercabang 500 dari Gunung Kaga di surga untuk diletakkan di depan pintu goa yang ditinggali Amaterasu. Di bagian atas cabang pohon Sakaki dipasang 500 permata, dibagian tengah diletakkan cermin dengan tinggi delapan kaki dan di bagian bawah pohon di letakkan berbagai persembahan. Para dewa kemudian membuat kegaduhan dan bersenang-senang di luar goa. Amaterasu merasa penasaran mengapa para dewa masih bisa bersuka cita padahal dunia sedang gelap gulita. Dari luar para dewa mengatakan bahwa di sana terdapat dewi yang lebih bersinar dari diri Amaterasu. Merasa sangat penasaran dengan pesaingnya Amaterasu pun keluar dan melihat pantulan dirinya dari cermin yang terpasang di pohon sakaki. Sebelum menyadari dirinya dijebak, para dewa melempar shimenawa atau tali suci dari jerami sebelum pintu goa tertutup. Akhirnya dunia pun kembali terang dan kehidupan terus berlanjut. Amaterasu dipuja di Kuil Besae Ise yang merupakan kuil utama di Jepang. Dewi ini dimanifestasikan dalam cermin yang merupakan salah satu dari tiga harta kekaisaran Jepang. Sakaki sendiri di letakkan di shinno-mihashira atau tempat pusat suci yang bertempat di atas dan dikelilingi oleh bangunan kuil yang terbuat dari kayu. Biasanya pohon sakaki dipasangi cermin-cermin di kuil Shinto lainnya. Pohon sakaki kerap kali dijadikan kiasan dalam berbagai literatur dan karya-karya seni di Jepang. Sakaki juga disebut dalam penggalan tulisan kuno keagamaan yang menyebutkan bahwa pohon ini mewakili kesetiaan dan kestabilan selain itu juga mengekspresikan keberadaan yang abadi dan kekuatan dewi di kuil tersebut. Berbagai upacara keagaaman Shinto menggunakan pohon Sakaki dalam ritualnya. Dalam upacara pita suci yang disebut gohei, menggantung tali jerami suci atau ranting dari pohon suci sakaki digunakan untuk memanggil keberadaan roh suci. Gohei juga dikenal dengan sebutan Oho-nusa atau persembahan suci dan tetap digunakan dalam berbagai upacara keagamaan penting di Jepang. Oho-nusa memakai dua tongkat yang dikaitkan berdampingan dan disambung dengan jerami dan beberapa potongan kertas. Satu tongkat tersebut dibuat dari kayu pohon sakaki dan yang lainnya dari bambu. Selain itu, simbol pemujaan di wilayah Izumo yang melibatkan daun sakaki diikatkan di atas spanduk-spanduk doa yang disebut nobori. Di kuil Izumo terdapat banyak nobori yang menghiasi wilayah kuil dengan warnanya yang putih. |
You are subscribed to email updates from wisbenbae To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 komentar:
Posting Komentar