Perdebatan mengenai dampak merokok dan menghisap marijuana (cannabis) masih belum terselesaikan hingga sekarang. Masih banyak pihak yang melarang konsumsi marijuana, tapi ada juga yang meminta tanaman dalam filum Magnoliophyta ini dilegalkan. Sebelum Anda memutuskan ingin memihak yang mana, ada baiknya Anda perhatikan dampak perbedaan konsumsi keduanya.
Dalam penelitian terbaru oleh University of Alabama di Birmingham, Amerika Serikat, ada perbedaan besar dampak konsumsi rokok dan marijuana pada paru-paru. Rokok berdampak negatif pada paru-paru, namun penggunaan marijuana yang hanya sesekali saja ternyata bisa meningkatkan laju aliran udara dan meningkatkan kapasitas paru-paru.
Rokok juga bisa meningkatkan risiko penyakit dan kanker paru-paru, penyakit jantung, dan tekanan darah tinggi. Di lain pihak, marijuana bisa melambungkan risiko serangan jantung karena meningkatkan tekanan darah dan detak jantung. Marijuana juga mengandung 50-70 persen lebih banyak zat carcinogens dibanding rokok biasa. Zat inilah yang menyebabkan terjadinya kanker.
Selain efek kesehatan, terdapat pula dampak psikologis dari rokok dan marijuana. Marijuana membuat konsumennya merasakan euforia selama tiga jam, menyebabkan paranoia, panik, dan cemas. Sedangkan rokok 'hanya' menjadi pelepas stres semata. Kesamaan dampak psikologis di antara keduanya hanyalah bisa menyebabkan ketergantungan atau bahkan ketagihan.
Jika dipaparkan secara basis per batang, marijuana lebih membahayakan karena punya dampak psikologis yang lebih hebat. Tapi jika dirangkum dalam konteks kesehatan, keduanya sama sekali tidak baik untuk tubuh manusia yang memang tidak dirancang untuk menghisap asap.
(Health Line, International Business Times)
0 komentar:
Posting Komentar