Candu BlackBerry (Foto: Corbis)
APAKAH Anda termasuk orang yang autis saat bercengkerama dengan BlackBerry? Jika ya, sebaiknya segera kurangi aktivitas tersebut mulai sekarang jika tak ingin kesehatan Anda terganggu.
Lelah dengan ibu jari Anda yang sibuk menari-nari di atas tuts BlackBerry setiap harinya untuk bertukar pesan dengan BBM, e-mail, yahoo messenger atau situs jejaring sosial? Ya, gejala ini memang menjadi candu banyak orang semenjak demam BlackBerry mendunia. Tak ada waktu tersisih sedetik pun tanpa menggenggam perangkat mungil ini sehingga tak salah kalau pada akhirnya muncul julukan jempol BlackBerry.
Nama sebutan tersebut diberikan untuk mereka yang mengalami cedera peregangan berulang disebabkan terlalu banyak bercengkerama dengan ponsel pintar untuk mengirim e-mail dan pesan.
Kondisi ini sangat umum terjadi di masyarakat. Dengan menggejalanya kasus tersebut, salah satu biro hukum sempat berpendapat akan berupaya untuk memberlakukan tuntutan hukum dari staf yang menyalahgunakan waktunya tersebut secara berlebihan.
"Jika tidak ada yang tahu tentang risiko tersebut, mereka tidak akan menuntut. Tetapi setidaknya dengan pemberlakuan tersebut akan semakin banyak orang tersadar akan bahaya kesehatan di tempat kerja," seperti dikatakan Karen Jackson, salah satu pendiri dan pengacara Robert Jackson Wilmslow, Chesire seperti dikutip Telegraph dan dirilis Times of India.
Jempol BlackBerry terjadi karena seseorang terlalu sering menggunakan telepon selular untuk tujuan bekerja. Belum lagi dalam perjalanannya sering kali banyak orang menggunakan handset sehingga ketika mereka sedang dalam perjalanan sekalipun tetap memicu terjadinya cedera secara berulang.
"Banyak orang menunjukkan gejala-gejala yang berhubungan dengan cedera regangan berulang dan tidak menyadari bahwa serangan tersebut dikarenakan mereka terlalu berlebih menggunakan ponsel untuk urusan kerjaan. Meski demikian efek negatif yang dihasilkan, jumlah penggunanya terus meningkat dari waktu ke waktu," tutupnya.
Dwi Indah Nurcahyani - Okezone
0 komentar:
Posting Komentar