Kebanyakan stroke disebabkan penebalan dinding dalam pembuluh arteri akibat menumpuknya kolesterol yang mengandung lemak (plak). Plak mempersempit aliran darah sehingga alirah darah menjadi berkurang.
Dalam studi terbaru terungkap kaitan kuat antara konsumsi serat dengan penyakit kardiovaskular yang meliputi penyakit jantung koroner dan stroke.
Victoria Burley yang melakukan penelitian ini menyebutkan riset yang dilakukannya bersifat jangka panjang. Ia mengumpulkan 8 penelitian yang dilakukan sejak tahun 1990 dan melibatkan 500.000 partisipan. Mereka diwawancara tentang konsumsi serat dan diikuti rekam kesehatannya selama 8-19 tahun.
Para peneliti menemukan risiko stroke bisa berkurang sampai 7 persen untuk setiap 7 gram penambahan serat yang dikonsumsi setiap hari. Dengan kata lain mereka yang paling rajin mengonsumsi serat risikonya paling rendah terkena stroke.
Tambahan 7 gram penambahan serat bisa berasal dari dua potong roti gandum utuh, sayuran atau buah-buahan.
Bahan pangan tinggi serat kebanyakan rendah kalori sehingga juga membantu menjaga berat badan tetap ideal. Selain itu makanan yang berserat tinggi memiliki banyak vitamin, mineral, dan antioksidan, termasuk polifenol dan flavonoid yang akan membuat pembuluh darah lebih elastis.
0 komentar:
Posting Komentar