Suasana Bandara Sultan Babullah Ternate, Maluku Utara, pascabentrokan antara mahasiswa dengan aparat Polisi dan TNI, Rabu (28/3/2012), masih mencekam.
Sekira 5.000 Mahasiswa dari beberapa universitas di Kota Ternate yang menamakan diri Cipayung Bersatu, melanjutkan aksi mereka dengan masuk ke landasan pacu bandara (runway) dan membakar balok kayu.
Lampu landasan pacu yang menjadi pemandu pesawat untuk mendarat juga dirusak massa. Akibatnya, aktivitas penerbangan Bandara Sultan Ternate lumpuh total selama satu jam.
Di luar, massa juga memblokir akses dari dan menuju bandara dengan membakar ban bekas, meletakkan batu, serta balok kayu. Jalan menuju bandara tidak bisa dilewati kendaraan.
Ratusan polisi dibantu personel TNI AD, TNI AL, dan TNI AU dilengkapi dengan senjata laras panjang diterjunkan untuk menghalau massa. Namun jumlah pengunjuk rasa lebih banyak sehingga aparat tak mampu menghalangi mereka.
Selain masuk ke landasan pacu, massa aksi juga menyisir setiap kendaraan pelat merah, mobil dinas TNI dan Polisi dan merusaknya. Dua mobil milik Sat Lantas Polresta Ternate dan mobil dinas TNI AL dirusak massa.
Aparat kemudian bertindak tegas membubarkan massa di landasan pacu dengan melepaskan tembakan dan memukul. Akibatnya mahasiswa menderita luka tembak dan pukulan aparat.
Tidak hanya mahasiswa, puluhan polisi juga menderita luka di kepala terkena lemparan batu. Akibat aksi ini puluhan mahasiswa ditangkap polisi.
Sementara itu Kabid Humas Polda Maluku Utara AKBP Ramli membenarkan pembubaran paksa massa. Pembubaran sudah sesuai dengan prosedur karena aksi mahasiswa mengganggu aktivitas masyarakat.
(Okezone)
0 komentar:
Posting Komentar