Foto: M Nur Abdurrahman/detikcom
Drama yang dipadu musik dan tarian ini ini, mendapat sambutan meriah warga yang sudah sekian lama menantinya. Sayangnya pertunjukan berdurasi 2,5 jam ini hanya digelar dua malam saja, Sabtu dan Minggu (23-24/4/2011).
Lakon yang mengambil dari manuskrip sastra terpanjang di dunia versi UNESCO dan saat ini disimpan di museum Universitas Leiden, di Belanda, yaitu Sureq Galigo. Sureq Galigo ini berisi hikayat lahirnya peradaban Bugis dan menceritakan pengembaraan tokoh dalam epik La Galigo, Sawerigading.
Drama disutradarai Robert Wilson, sutradara visual art kelas dunia asal AS. Sedangkan seniman Restu I Kusumaningsih bertanggungjawab sebagai pengarah artistik dengan Rahayu Supanggah sebagai pengarah musik.
Pementasan perdana teater yang diproduksi Change Performing Art dari Italia dan Bali Purnati dari Indonesia ini dipertontonkan di Esplanade Theatres on The Bay, Singapura, pada 2003. Kemudian hingga 2008, dipentaskan secara berkeliling di Amsterdam, Madrid, Barcelona, New York, Lyon, Ravena, Milan, Melbourne dan Taipei.
Lalu mengapa setelah sekian tahun baru sekarang tampil di Makassar?
"Kami kesulitan mencari tempat yang pas untuk pertunjukan ini, kami bersyukur akhirnya bisa digelar di Makassar dengan diisi 80 persen seniman lokal Makassar," jawab mantan Meneg BUMN, Tantri Abeng, yang bertindak selaku promotor pertunjukan.
(mna/lh)
Muhammad Nur Abdurrahman - detikNews
0 komentar:
Posting Komentar