Pengunjung menikmati suasana situs purbakala Rante Kalimbuang di Bori Parinding, Kecamatan Sesean, Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan, Sabtu (22/12/2012). Tempat ini merupakan tempat upacara pemakaman secara adat yang dilengkapi dengan menhir. Ada 102 batu menhir di situs ini yang terdiri dari 24 batu berukuran besar, 24 ukuran sedang dan 54 kecil. | KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN
Festival Tana Toraja yang dijadwalkan berlangsung 22-24 Agustus 2013 direncanakan digabung dengan program "Lovely December".
"Atas pertimbangan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata bahwa Festival Tana Toraja waktunya hampir berdekatan dengan Lovely December, maka untuk efisiensi akan digabungkan saja," kata Kepala Disbudpar Sulsel, H Jufri Rahman di Makassar, Sabtu (17/8/2013).
Menurut Jufri, pengunduran Festival Tana Toraja itu justru akan lebih mematangkan agenda yang akan diisi dengan sajian aneka musik dan tari tradisional, termasuk kuliner dan seminar tentang kebudayaan.
Dia mengatakan, sasarn utama Festival Tana Toraja adalah wisatawan mancanegara, sedangkan Lovely December adalah warga Tana Toraja di perantauan, termasuk yang berada di luar negeri untuk kembali ke kampung halamannya merayakan Natal bersama dengan sanak-famili di Tana Toraja.
"Dengan demikian, penyatuan dua agenda tersebut akan lebih meriah dan persiapannya lebih matang," katanya.
Jufri memaparkan, penundaan Festival Tana Toraja tidak akan menyurutkan wisman ke Sulsel. Sementara yang sudah terlanjur menjadwalkan hadir pada pekan ketiga Agustus 2013 di Tana Toraja, tentu tidak perlu kecewa.
Alasannya, karena daerah yang menjadi ikon pariwisata Sulsel itu selalu memiliki agenda tradisi budaya dan sejumlah objek wisata yang menarik dikunjungi.
"Dengan adanya dua kegiatan yang disatukan ini, diharapkan jumlah wisatawan mancanegara dan nusantara akan lebih banyak dibandingkan pada kegiatan serupa tahun lalu," kata Jufri.
Sumber : Antara
0 komentar:
Posting Komentar