Jika Anda Bisa Mengetik dan Akses Internet, Anda Sudah Memiliki Syarat yang Cukup Untuk Menghasilkan Uang dari Bisnis Tiket Pesawat Online

BISNIS YANG BIASA TETAPI MEMILIKI POTENSI PENGHASILAN YANG LUAR BIASA

Apakah anda sudah siap untuk Bergabung??

Bergabung? silahkan klik disini

Rabu, 18 September 2013

Korek-korek Tahi Lalat di Wajah, Muka Ibu Ini Hancur

Gara-gara mengorek-ngorek tahi lalat yang menempel di wajahnya, Bunga (54) malah hancur tak berbentuk akibat terserang tumor ganas. Karena tak mampu berobat ke dokter ahli bunga kini hanya mengurung di kamar karena malu bergaul dnegan sanak tetangga.

Maksud hati ingin mempercantik diri dengan cara mengangkat tahi lalat yang menempel di wajahnya, muka Bunga, seorang ibu di Polewali Mandar, Sulawesi Barat, ini malah hancur tak berbentuk.

Tahi lalat itu malah berubah menjadi tumor yang terus menggerogoti wajah sang ibu dan menyebabkan salah satu matanya buta. Bagian hidung dan mulutnya pun hancur digerogoti tumor.

Kini ibu berusia 54 tahun yang tinggal di Desa Buttu Lamba, Kecamatan Matakali, Polewali Mandar, ini hanya pasrah dan mengurung diri di kamar sejak tiga tahun lalu. Janda satu anak ini mengaku malu bergaul dengan tetangga sekitar.

Awalnya, Bunga merasa terganggu dengan tahi lalat sebesar kelereng yang menempel di wajahnya. Ia pun lantas mengutak-atik benjolan hitam itu. Ia berharap tahi lalat itu bisa lenyap dari wajahnya.

Bunga mengaku sempat membawa dirinya ke puskesmas. Sayangnya, dokter yang merawatnya mengaku angkat tangan. Kini, untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, Bunga dibantu oleh sang cucu.

"Sudah beberapa kali dibawa ke puskesmas, tapi tak ada perubahan. Dokter malah sarankan berobat ke dokter ahli, tapi terbentur biaya," ujar Sappeami, cucu Bunga.

Kini, dia hanya berharap ada uluran tangan dari pemerintah setempat agar bisa membantu penyembuhannya. Pendapatan Bunga sebagai pembuat gula aren yang tak lebih dari Rp 45.000 per dua hari membuat wanita itu semakin tak berani berobat ke rumah sakit.

Sumber: kompas.com

0 komentar:

Posting Komentar