Jika Anda Bisa Mengetik dan Akses Internet, Anda Sudah Memiliki Syarat yang Cukup Untuk Menghasilkan Uang dari Bisnis Tiket Pesawat Online

BISNIS YANG BIASA TETAPI MEMILIKI POTENSI PENGHASILAN YANG LUAR BIASA

Apakah anda sudah siap untuk Bergabung??

Bergabung? silahkan klik disini

Minggu, 06 Mei 2012

Tragis : Maksud Hati Minta Restu, Apa Daya Maut Menjemput

Sejumlah warga bersama petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pasuruan sedang melakukan pencarian terhadap bocah SD yang hanyut di sungai Kedung Larangan Pasuruan.

Maksud hati meminta restu kepada gurunya, seorang siswa kelas VI SD justru pergi menjemput maut. Padahal, dia sedang mempersiapkan diri menghadapi Ujian Nasional (UN).

Peristiwa naas ini menimpa Muhamad Yahya (12), siswa kelas VI SD Negeri 1 Raci Kecamatan Bangil Kabupaten Pasuruan, Sabtu (5/5/12). Dia tewas terseret arus sungai Kedung Larangan, ketika hendak meminta doa restu pada seorang guru untuk persiapan menghadapi UN.

Jasad korban akhirnya dapat ditemukan setelah petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pasuruan yang dibantu puluhan warga menyisir sungai selama enam jam.

Menurut sejumlah saksi mata, kejadian itu berawal saat Yahya bersama 17 teman sekelasnya berniat untuk bersilaturohim dan meminta doa restu pada Lilik, salahsatu guru yang pernah mengajar di SD Negeri 1 Raci di desa Kolursari, yang rumahnya tak jauh dari sungai Kedung Larangan. Mereka berharap nantinya saat UN berlangsung pada Senin (07/05/2012) dapat mengerjakan soal.

Sayang niat baik itu tidak tercapai. Mereka tidak bisa bertemu guru tercintanya lantaran sedang keluar rumah. Mereka pun akhirnya memutuskan untuk menunggu dengan bermain di sungai.

Yahya bersama temannya pun menceburkan diri ke sungai dengan meloncat-loncat kecil di sela-sela arus sungai. Tak disangka, Yahya, putra tunggal pasangan Jamal dan Sa'diyah pun hanyut terbawa arus sungai yang cukup deras.

"Kami pun berenang-renang kecil dan tak tahu kalau jadinya begini," ujar Aprilian, teman korban.

Korban sempat ditarik sejumlah temannya yang dapat berenang. Namun akibat derasnya air, Yahya langsung lenyap ditelan aliran sungai. Mereka pun berhamburan untuk mencari pertolongan.

"Saya sempat tarik, tapi lepas. Dan kami minta tolong orang-orang yang lewat sini," tambahnya.

Mendengar kerasnya jeritan, akhirnya puluhan warga pun berdatangan dan langsung menyisir aliran sungai untuk menemukan jasad korban. Sayang, usaha mereka tidak maksimal karena kedalaman sungai yang mencapai 12 meter sehingga tidak dapat mencapai titik pusaran air.

Selang setengah jam, petugas dari BPBD Pasuruan yang dilengkapi peralatan keselamatan berhasil menemukan Yahya. Jasad korban dapat diangkat dari dasar sungai setelah ditarik dengan tali yang dikaitkan dengan bebatuan.

"Dan kami pun berterimakasih pada warga yang sudah membantu, sekaligus agar berhati-hati jika beraktivitas di pinggir sungai," harap Yudha Triwidya Sasongko, Kepala BPBD Pasuruan.

0 komentar:

Posting Komentar